Sabtu, 06 Februari 2010

Soal Pesawat Kepresidenan

Pemerintah Belum Mengeluarkan Satu Sen pun


Jakarta: Ide pembelian pesawat kepresidenan bermula dari DPR. Pemerintah sampai sekarang belum satu sen pun mengeluarkan uang untuk rencana pembelian pesawat Boeing 737-800 tersebut. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan hal itu dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kamis (4/2) sore.

”Satu sen pun belum ada keluar uang negara untuk itu,” Mensesneg menegaskan. "Ide pembelian itu datang dari DPR, atas dasar pemikiran bahwa membeli pesawat akan lebih murah dibandingkan dengan menyewa. Setelah kita hitung-hitung, memang benar," Sudi menambahkan.

Pesawat yang dimaksud adalah pesawat Boeing 737-800 seharga 85.4 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 800 miliar. Selama ini, sewa pesawat dari Garuda Indonesia untuk Presiden dan Wapres setahun sekitar Rp 180 miliar. Lima tahun menjadi Rp 900 miliar.

Dengan perhitungan seperti itu, membeli pesawat merupakan opsi lebih murah. ”Pesawatnya nanti akan jadi milik kepresidenan. Siapapun nanti yang menjadi presiden akan bisa menggunakan pesawat itu,” Sudi Silalahi menjelaskan. ”Kita ini negara besar, satu-satunya yang enggak punya pesawat kepresidenan.”

Dalam keterangan pers tersebut, Mensesneg juga menyinggung soal pembangunan pagar Istana Presiden dan Wakil Presiden. Diperkirakan biayanya Rp 22.5 miliar. ”Setelah kita cek, ternyata total semuanya hanya Rp 14 miliar. Total panjangnya kita hitung 3 kilometer kurang sedikit.” Sudi menambahkan.

Dana Rp 14 miliar juga termasuk untuk sistem keamanan pendukung, seperti CCTV. ”Ide itu datang dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), ketika keselamatan Presiden terancam,” Sudi Silallahi menambahkan.

Dalam pernyataan pers ini, Mensesneg Sudi Silalahi didampingi Jubir Presiden, Julian Aldrin Pasha, dan beberapa staf Sekertaris Negara. (arc)

1 komentar:

  1. ”Kita ini negara besar, satu-satunya yang enggak punya pesawat kepresidenan.” begitu lata pak Sudi Silalahi, saya pikir ada benarnya. ^^

    BalasHapus